expr:id='"post-" + data:post.id'>
BANDA ACEH- Meski BMKG sudah mencabut peringatan tsunami menyusul gempa 7,2 SR di Aceh pada siang tadi, warga Aceh Barat masih waspada terhadap gempa susulan dan kemungkinan adanya tsunami.
Sejumlah warga dilaporkan masih bertahan di mesjid, karena was-was kembali ke rumah. “Kondisinya memang sudah ngak-ngak apa lagi, sudah normal. Tapi warga masih waspada terhadap kemungkinan ada gempa susulan atau bahkan tsunami,” kata seorang warga Meulaboh, ibukota Aceh Barat, Lola Alfira kepada okezone via telepon seluler, Minggu (9/5/2010) sore.
Menurut dia, sejumlah warga berusia lanjut, yang rumahnya di dekat laut, hingga sore ini masih bertahan di masjid-masjid, karena khawatir dengan gempa susulan atau kemungkinan tsunami.
Sementara sebagian besar warga yang berdomisili dekat laut, sebelumnya sempat mengungsi ke masjid-masjid atau meunasah (surau) sudah pulang ke rumah masing-masing. “Hanya yang lansia saja beberapa yang bertahan, mungkin malam nanti kalau mereka sudah yakin ngak ada apa-apa lagi, akan dijemput keluarganya,” ujar Lola.
Lola mengaku sudah berkeliling kota Meulaboh dan menyatakan tak ada kerusakan bangunan terjadi akibat gempa. “Tidak ada bangunan-bangunan yang rusak, semuanya aman,” ujar pegawai di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat ini.
“Korban jiwa juga ngak ada,” tambahnya.
Lola melaporkan hingga kini aktivitas warga di Meulaboh sudah normal kembali, pusat-pusat perekonomian juga ramai.Sementara itu kondisi di Banda Aceh hingga kini sudah seperti biasa. Warga yang sebelumnya sempat was-was menghabiskan sore Minggu ke pantai-pantai, kini sudah berani lagi.
Pantai Ulee Lheu, Banda Aceh, Pantai Lhok Nga dan Pantai Lampuuk di Aceh Besar sudah kembali ramai didatangi warga, khususnya muda-mudi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment